
Peran Daun Dewa (Gynura divaricata) dalam Pengobatan Tradisional dan Tinjauan Ilmiah Modern
Peran Daun Dewa (Gynura divaricata) dalam Pengobatan Tradisional dan Tinjauan Ilmiah Modern

Sumber : https://www.orami.co.id/magazine/manfaat-daun-dewa
Tanaman daun dewa (Gynura divaricata) merupakan salah satu tanaman herbal yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di Asia, khususnya di Indonesia, Tiongkok, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Tanaman ini tumbuh sebagai perdu dengan tinggi sekitar 30–40 cm, memiliki batang berbulu halus, daun berbentuk lonjong dengan tepi bergerigi, dan permukaan daun berwarna hijau keunguan. Daun dewa dikenal sebagai tanaman multifungsi karena kandungan senyawa bioaktifnya yang sangat beragam, seperti flavonoid, saponin, alkaloid, tanin, minyak atsiri, serta berbagai vitamin dan mineral penting.
Salah satu kandungan utama dalam daun dewa adalah flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan kuat sehingga dapat melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Flavonoid juga berperan dalam menurunkan kadar gula darah, menekan pertumbuhan sel kanker, dan mengurangi peradangan. Selain itu, saponin dalam daun dewa diketahui memiliki efek imunostimulan dan antimikroba, sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu melawan infeksi. Alkaloid yang terkandung dalam tanaman ini memiliki aktivitas farmakologis seperti menurunkan tekanan darah, menghambat pertumbuhan sel kanker, serta membantu proses detoksifikasi tubuh. Tanin berfungsi sebagai antimikroba dan mempercepat penyembuhan luka melalui efek astringen, sedangkan minyak atsiri memberikan efek relaksasi dan antibakteri. Daun dewa juga mengandung vitamin K, vitamin C, magnesium, dan kalsium yang berperan dalam menjaga kesehatan tulang, pembekuan darah, dan metabolisme tubuh.
Secara empiris dan berdasarkan hasil penelitian, daun dewa memiliki berbagai manfaat kesehatan. Ekstrak daun dewa terbukti dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes dengan meningkatkan sensitivitas insulin dan menghambat penyerapan glukosa di usus. Kandungan flavonoid dan alkaloid pada daun dewa juga efektif dalam menurunkan tekanan darah melalui mekanisme vasodilatasi dan peningkatan elastisitas pembuluh darah. Aktivitas antioksidan yang tinggi pada daun dewa mampu melindungi sel tubuh dari stres oksidatif, sehingga menurunkan risiko penyakit degeneratif seperti kanker dan penyakit jantung. Selain itu, daun dewa juga dapat mempercepat penyembuhan luka, mengurangi peradangan dan pembengkakan, serta memperkuat sistem imun tubuh.
Dalam pengobatan tradisional, daun dewa biasanya digunakan dalam bentuk rebusan, di mana daun segar direbus dan airnya diminum secara rutin untuk membantu menurunkan gula darah, tekanan darah, atau sebagai detoksifikasi alami. Selain itu, daun segar yang ditumbuk dapat ditempelkan pada bagian tubuh yang luka, bengkak, atau memar untuk mempercepat penyembuhan. Daun dewa yang sudah dikeringkan juga dapat diseduh seperti teh untuk dikonsumsi sehari-hari sebagai pencegahan penyakit.
Walaupun telah banyak digunakan secara tradisional, penelitian ilmiah mengenai daun dewa masih terus dikembangkan, terutama untuk memastikan efektivitas dan keamanan penggunaannya dalam jangka panjang. Beberapa studi praklinis menunjukkan bahwa ekstrak daun dewa memiliki aktivitas antioksidan, antidiabetes, antihipertensi, dan antikanker yang signifikan pada model hewan, namun uji klinis pada manusia masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penggunaan daun dewa sebagai terapi pendamping sebaiknya tetap dikonsultasikan dengan tenaga medis, terutama bagi penderita penyakit kronis atau yang sedang menjalani pengobatan tertentu.
Referensi :
Dewi, A. P. (2023). Aktivitas antioksidan dan antihipertensi ekstrak daun dewa. J. Fitofarmaka.
Sari, S. (2022). Potensi Tanaman Daun Dewa (Gynura divaricata) Sebagai Obat Herbal. Jurnal Herbal Indonesia.
Wulandari, Y. (2021). Efektivitas penggunaan daun dewa dalam pengobatan tradisional. Surabaya, Indonesia: Skripsi, Univ. Airlangga.